Pengaruh Perendaman Gigi Tiruan Akrilik dalam Ekstrak Kulit Manggis terhadap Pertumbuhan Candida albicans
Home » Uncategorized  »  Pengaruh Perendaman Gigi Tiruan Akrilik dalam Ekstrak Kulit Manggis terhadap Pertumbuhan Candida albicans

Abstrak
Gigi tiruan akrilik merupakan salah satu bahan yang paling sering digunakan dalam pembuatan prostesis gigi, namun material ini rentan terhadap pertumbuhan mikroorganisme, termasuk jamur Candida albicans, yang dapat menyebabkan infeksi rongga mulut, terutama pada pengguna gigi tiruan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh perendaman gigi tiruan akrilik dalam ekstrak kulit manggis terhadap pertumbuhan Candida albicans. Kulit manggis (Garcinia mangostana) mengandung senyawa aktif seperti xanthone yang memiliki potensi antibakteri dan antijamur. Metode penelitian ini menggunakan desain eksperimental dengan pendekatan pretest-posttest kontrol. Sampel gigi tiruan akrilik direndam dalam ekstrak kulit manggis dengan konsentrasi tertentu selama waktu tertentu, kemudian diperiksa pertumbuhan Candida albicans yang tumbuh pada media agar Sabouraud Dextrose. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kulit manggis efektif menghambat pertumbuhan Candida albicans, dengan konsentrasi 25% memberikan hasil terbaik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak kulit manggis dapat dijadikan alternatif alami untuk mengontrol pertumbuhan jamur pada gigi tiruan akrilik.


Pendahuluan
Penggunaan gigi tiruan akrilik sebagai solusi prostetik dalam kedokteran gigi sangat umum, namun penggunaannya dalam jangka panjang dapat menyebabkan masalah kesehatan mulut, salah satunya adalah peningkatan risiko infeksi jamur Candida albicans. Jamur ini dapat menyebabkan stomatitis protesa, yang sering kali ditandai dengan peradangan dan rasa sakit pada jaringan lunak rongga mulut. Oleh karena itu, penting untuk menemukan metode yang efektif untuk mengurangi atau mencegah pertumbuhan Candida albicans pada gigi tiruan. Salah satu pendekatan yang menarik adalah penggunaan bahan alami yang memiliki sifat antijamur, salah satunya adalah ekstrak kulit manggis.

Latar Belakang
Kulit manggis telah lama dikenal dalam pengobatan tradisional karena kandungan senyawa xanthone yang berfungsi sebagai antioksidan dan antimikroba. Xanthone, flavonoid, dan senyawa fenolik lainnya dalam kulit manggis memiliki potensi untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme, termasuk jamur patogen seperti Candida albicans. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa ekstrak kulit manggis memiliki efek antijamur yang signifikan terhadap beberapa jenis jamur, sehingga dapat menjadi kandidat yang baik untuk pencegahan infeksi jamur pada gigi tiruan akrilik.

Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain eksperimental laboratorik dengan pendekatan pretest-posttest control group. Sampel penelitian berupa pelat gigi tiruan akrilik yang dibagi menjadi dua kelompok: kelompok perlakuan yang direndam dalam ekstrak kulit manggis dengan konsentrasi 25%, 50%, dan 75%, serta kelompok kontrol yang direndam dalam akuades steril. Setiap sampel gigi tiruan yang telah terkontaminasi dengan Candida albicans dibiarkan selama 24 jam. Setelah perendaman, sampel dipindahkan ke media agar Sabouraud Dextrose yang mengandung Candida albicans dan dibiarkan untuk inkubasi selama 48 jam. Pertumbuhan koloni Candida albicans dihitung dan dianalisis secara statistik menggunakan uji ANOVA untuk menentukan perbedaan yang signifikan antara perlakuan dan kontrol.

Hasil dan Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perendaman gigi tiruan akrilik dalam ekstrak kulit manggis dapat menghambat pertumbuhan Candida albicans. Kelompok yang direndam dalam ekstrak kulit manggis dengan konsentrasi 25% menunjukkan penghambatan pertumbuhan koloni jamur yang paling signifikan, diikuti oleh kelompok dengan konsentrasi 50% dan 75%. Secara statistik, perbedaan antar kelompok perlakuan dan kontrol adalah signifikan (p < 0,05). Ekstrak kulit manggis bekerja dengan cara mengganggu membran sel Candida albicans, yang menyebabkan penurunan kemampuan jamur untuk berkembang biak. Selain itu, senyawa xanthone yang terkandung dalam kulit manggis memiliki sifat antijamur yang kuat, yang diyakini sebagai faktor utama dalam penghambatan pertumbuhan jamur.

Kesimpulan
Penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak kulit manggis efektif dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans pada gigi tiruan akrilik. Konsentrasi ekstrak 25% memberikan hasil yang terbaik, namun ekstrak dengan konsentrasi lebih tinggi (50% dan 75%) masih menunjukkan efek antijamur yang signifikan. Oleh karena itu, ekstrak kulit manggis dapat menjadi alternatif alami untuk mengurangi pertumbuhan jamur pada gigi tiruan dan dapat dipertimbangkan untuk penggunaan dalam produk pembersih gigi tiruan.

Saran
Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk menguji efek jangka panjang dari penggunaan ekstrak kulit manggis pada gigi tiruan dalam kondisi klinis. Selain itu, penelitian dapat dilakukan untuk mengeksplorasi formulasi yang lebih stabil dan praktis, seperti gel atau cairan kumur, yang dapat digunakan oleh pasien dalam kehidupan sehari-hari untuk mencegah pertumbuhan jamur pada gigi tiruan.

Dodaj komentarz

Twój adres e-mail nie zostanie opublikowany. Wymagane pola są oznaczone *